Alhamdulillah jika kita bersemangat untuk melaksanakan sunnah Nabi shallalahu
a’alaihi wa sallam, mulai dari menggunakan siwak sampai sunnah mandi hari
Jumat dan sunnah lainnya. Akan tetapi kita perlu lebih semangat melaksanakan
sunnah (ajaran) Nabi yang satu ini yaitu: berakhlak mulia. Awalnya kami mengira
permasalahan utama adalah tauhid dan aqidah SAJA, tetapi ternyata akhlak mulia
sangat penting bagi masyarakat dan dakwah.
Ulama besar abad ini, Syaikh Al-Albani rahimahullah sudah menyadari hal ini sebelumnya.
Beliau berkata,
كنت أظن أن المشكلة في العالم
الإسلامي إنما هي فقط ابتعادهم عن فهمهم لحقيقة معنى لا اله إلا الله ولكني
مع الزمن صرت أتبيّن أن هناك مشكلة أخرى في هذا العالم تُضاف إلى المشكلة الأولى
الأساسية – ألا وهي بُعدهم عن التوحيد – المشكلة الأخرى: أنهم أكثرهم لا
يتخلقون بأخلاق الإسلام الصحيحة إلا بقدر زهيد
“Saya dahulunya MENGIRA bahwa problem utama dunia
Islam saat ini hanyalah SEMATA-MATA jauhnya mereka dari pemahaman yang benar
terhadap hakikat “La ilaha illallah”. Namun
setelah beberapa waktu, tampaklah pada diriku bahwa ada “masalah lain” (yang
tidak kalah penting) sebagai tambahan atas masalah pokok yang pertama tadi,
yaitu problem jauhnya mereka dari tauhid. MASALAH LAIN tersebut adalah:
banyaknya orang yang tidak berakhlak dengan akhlak Islam yang benar, kecuali
sedikit saja”1.
Iya akhlak yang mulia, ini adalah cerminan keimanan
seseorang. Bukan hanya ilmunya, karena seseorang diberi ganjaran karena amal
bukan karena ilmu. Bisa jadi seorang ilmunya “terlihat tinggi” tetapi akhlaknya
jelek, maka akhlaknya itulah cerminan imannya.
Ada 3 poin akhlak mulia yang dijelaskan ulama, Hasan
Al-Bashri menjelaskan,
كف الأذى ؛ وبذل الندى ؛ وطلاقة
الوجه
“[1] Tidak menganggu, [2] suka menolong dan [3]
berwajah ceria/optimis”
[1] Tidak
menganggu
Jika memang tidak bisa membantu dan memberi manfaat,
minimal jangan mengganggu atau membuat orang lain susah.
[2] Suka menolong
Membantu saudara kita dengan tenaga, harta atau
pikiran, karena kita yakin jika membantu saudara di dunia maka ada-ada saja
cara Allah akan membantu kita dunia-akhirat dengan cara yang tidak kita sangka.
[3] Berwajah
ceria/optimis
Membuat orang sekitar kita juga optimis dan bahagia
hanya karena berjumpa dengan kita, artinya kita bisa membuat mereka bahagia
hanya dengan sekedar penjumpaan saja, terlebih lagi setelah kita berbicara yang
menyenangkan mereka kemudian bisa membantu mereka.
Perlu kita ingat bahwa amalan yang paling banyak
memasukkan surga adalah akhlak mulia. Nabishallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ
اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
Semoga kita tidak hanya fokus pada ilmu, tetapi juga
pada amal dan akhlak kita. Syaikh Al-Albani berkata melanjutkan,
أنا ألاحظ مع الأسف أن الناس
اليوم يهتمون بالجانب الأول ألا وهو العلم ولا يهتمون بالجانب الآخر ألا وهو
الأخلاق والسلوك
“Saya perhatikan, disayangkan sekali banyak orang di
zaman ini lebih mementingkan pada satu aspek, yaitu ilmu namun tidak menaruh
perhatian pada aspek yang lain, yaitu perkara akhlak dan perangai”3.
Semoga Allah selalu memperbagus akhlak kita dengan doa
yang kita panjatkan,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau
mengucapkan:
,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ
لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ
وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ
“Ya Allah,
tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya
selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena
tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau”4.
0 Comment to "pengertian ahklak mulia"
Posting Komentar